6 Playlist Spotify Untuk Teman Bekerja

playlist bekerja

Penglorifikasian terhadap bekerja di rumah makin kesini makin menjadi. Hal itu tidak hanya berlaku untuk para pekerja yang sudah terlabelkan sebagai tenaga kerja, melainkan berlaku untuk berbagai kalangan. Mulai dari anak sekolahan, mahasiswa, serta satu tipe tadi yang sudah disebutkan lebih awal.

Kita butuh teman. Lebih dari sekadar secangkir kopi atau beberapa batang rokok.

Yup, musik.

Ada beberapa orang mengatakan bahwa mereka tidak bisa bekerja jika tidak ditemani dengan musik. Sebaliknya, ada sekumpulan orang yang justru menganggap bahwa musik menjadi penghambat mereka masuk ke dalam mode fokus.

Saya sudah merasakan keduanya. Dan setelah dipikir-pikir, saya rasa otak punya masanya masing-masing untuk menerima lantunan nada yang seperti apa. Kadang butuh yang bising, kadang juga butuh yang jauh lebih menangkan.

Kendati demikian, saya hendak membagikan beberapa playlist yang saya buat untuk menemani aktivitas entah itu bekerja atau belajar berdasarkan dari apa yang otak saya pada saat itu inginkan.

1. Go fuck myself

Pernah merasakan sensasi sedang tidak tahu harus melakukan apa? Atau bingung harus memulai A atau B?

Saya pernah.

Tidak sedikit saya mendengar dari orang-orang bahwa itu adalah penyakit. Saya sepakat.

Tapi saya rasa tidak terlampau buruk. Sensasi semacam itu akan selalu sering terjadi. Salah satu yang berhasil membuat saya mengalahkannya adalah musik-musik yang saya satukan dalam playlist “Go fuck myself”.

Musik-musik yang ada di playlist ini pelan-pelan menyusun kembali pola yang semestinya saya lakukan agar tahu apa sesungguhnya yang perlu saya pilih.

Nada-nada lit yang tidak sedikit kita jumpai di lagu bergenrekan jazz x rnb ini akan semakin membuat kita sadar dan menjadi pemukul mood baru.

Dalam beberapa keadaan, playlist ini berhasil membujuk saya untuk mulai membuat jadwal baru dan to-do list yang seharusnya terpola.

Playlist by : proxsel

2. Shillday

Ada hari dimana tiba-tiba menjadi begitu rusuh. Hal-hal yang seharusnya tidak dilabeli sebagai penting seketika berubah dan menuntut untuk sesegera mungkin dikerjakan.

Ya meski patut diakui bahwa saya juga suka mendapati diri dalam kerusuhan seperti itu, tetap saja energi yang dikeluarkan begitu banyak.

Maka dari itu, saya perlu musik.

Playlist “Shillday” biasanya menjadi pilihan ketika saya butuh mengisi energi tapi tetap bekerja.

Vibes yang biasanya berhasil tergambarkan pada playlist ini adalah summer. Hari yang cerah, penuh kerusuhan, sedikit kejenuhan.

Playlist by : proxsel

3. Avialina

Menjadi playlist favorit saya. Bukan tanpa alasan. Penuh cinta, kasih sayang, serta membangkitkan perasaan-perasaan sentimental.

Musik-musik yang mengisi di dalamnya berhasil membuat saya tidak pernah berhenti menyukai playlist ini.

Dimulai dengan lantunan lagu The Nearness Of You yang dinyanyikan oleh Ella dan Louis lalu disusul dengan I’ll Look Around dari Billie Holiday berhasil membuat jiwa serasa bersorak gembira dalam keheningan yang emosional.

Lagu-lagu dalam playlist ini bukan untuk mendapatkan ketenangan, melainkan perayaan terhadap perasaan suka cita serta pengingat bahwa hidup tidak lebih dari sekadar pemburuan dosa-dosa indah.

Yup, ketentraman.

Bekerja dengan tentram dan penuh keikhlasan akan menghasilkan output yang baik juga.

Menjaga diri dalam ketentraman adalah penting. Barangkali Avialina bisa membantumu juga. Mari dengar sekarang

Playlist by : proxsel

4. Napivesti

Saya sepakat untuk menyebutkan bahwa Indie bukanlah sebuah genre. Namun sepertinya market telah berhasil membangun sugesti dalam diri kita kalau menyinggung lagu-lagu dari Payung Teduh atau Efek Rumah Kaca seketika kita akan menyebutkan “Oh lagu indie.”

Well apapun keributan itu, lagu-lagu ini berhasil membangun mood bekerja pada saat sore ke maghrib. Sepertinya saya mulai tahu mengapa indie diidentikan dengan senja. Karena memang pada momen-momen itu, lagu-lagu ini menjadi lebih bernyawa.

Atas dasar pengabadian momen. Saya pun meramunya dengan membuat playlist berjudul “Napivesti”

Playlist yang biasanya saya pilih untuk menemani bekerja ketika sore hendak menuju waktu maghrib.

Playlist by : proxsel

5. To much in love

Mood yang baik tentu sangat mempengaruhi performa dalam bekerja. Menjaga agar mood itu tetap stabil adalah tidak kalah penting dengan mencari mood yang baik.

Beberapa kali saya mendapati diri dalam kesuntukan dan mood buruk yang terganggu hanya karena hal-hal kecil.

Sekumpulan musik-musik piano yang penuh akan kasih sayang ini menjadi pilihan yang baik ketika hendak membangun mood yang stabil.

Playlist by : proxsel

6. Estiora

Sebagai manusia, sedih adalah satu diantara sekian banyak perasaan yang tidak bisa dihindarkan. Akan selalu ada hari-hari menjengkelkan, penuh akan pikiran yang tidak seharusnya dipikirkan, atau mungkin kecemasan yang merajalela.

Estiora saya buat sebagai tempat untuk kembali menarik nafas dalam-dalam. Membujuk keadaan agar menjadi lebih tentram, serta menghadiahkan diri dengan beberapa kedamaian.

Perpaduan lagu Novo Amor, Beach House, Tamino, dan yang lainnya berhasil memberi kesejukan dan menuntaskan semua perasaan gundah tersebut.

Estiora kerap kali saya pilih sebagai playlist untuk diputar ketika perasaan-perasaan tersebut hadir namun saya tetap harus melanjutkan pekerjaan.

Playlist by : proxsel

6 playlist tersebut akan terus saya perbaharui seiring berjalannya waktu. Silahkan like jika suka. Atau? anda punya rekomendasi playlist yang ingin ditambahkan dalam list ditulisan ini?

Silahkan kirim link playlist spotify anda melalui form berikut. Jika sesuai, saya akan menambahkan playlist tersebut dan mencantumkan kredit akun Spotify atau Instagram anda.

Submit Playlist

    Terima kasih

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *