Pertanyaan mengenai apakah untuk menjadi UI/UX designer perlu bisa pemrograman sepertinya telah menjadi pertanyaan paling laris dikalangan orang-orang yang baru ingin terjun ke dunia UI/UX.
Tak terkecuali dengan saya pribadi. Dulu ketika baru ingin berkecimpung dan belajar UI/UX saya juga mempertanyakan hal yang sama.
Singkatnya UI/UX designer tidak diharuskan untuk bisa pemrograman, namun akan sangat baik apabila seorang UI/UX designer juga bisa bahasa pemrograman.
Sebagai contoh kita bisa membahas mengenai grid system untuk design website. UI/UX designer setidaknya harus memahami apa itu grid system dan komposisinya. Pengimplementasian grid system akan membantu developer untuk memprogram website. Misalnya di bootstrap grid systemnya ada 12. Atau jika ingin membuat grid system sendiri, UI/UX designer juga harus mempertimbangkan apakah grid tersebut cocok untuk websitenya dan bisa dibangun oleh developer.
Dari sana dapat kita pahami bahwa setidaknya bahasa pemrograman yang dipelajari oleh UI/UX designer adalah pemrograman yang berkaitan dengan web design, seperti HTML, CSS, dan Javascript. Akan semakin baik apabila juga mempelajari framework dan library front-end seperti VUE, React, Angular, dan lain sebagiannya.
Baca Juga : Cara Membuat Efek Button Hover di Figma
Itulah artikel singkat mengenai apakah UI/UX designer harus bisa bahasa pemrograman.
Semoga bermanfaat dan membantu menjawab pertanyaan anda.
Terima kasih!